Linux
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)
[1] adalah nama yang diberikan kepada
sistem operasi komputer
bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan
perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya,
kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
[2] Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di
server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti
Intel,
Dell,
Hewlett-Packard,
IBM,
Novell,
Oracle Corporation,
Red Hat, dan
Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis
perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop,
superkomputer,
[4], dan
sistem benam seperti
pembaca buku elektronik, sistem permainan video (
PlayStation 2,
PlayStation 3 dan
XBox[5]),
telepon genggam dan
router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (
vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX
tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (
opensource software).
Sejarah
Sistem operasi
Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun
1960-an dan pertama kali dirilis pada
1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux
Logo Linux (Tux) dimulai saat
Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah
Linus Torvalds di patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Proyek GNU
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh
Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya
Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh
Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi
16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi
32-bit dari arsitektur
Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di
Universitas Helsinki.
[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi
kernel Linux.
Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di
Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan
monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat
portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".
[10] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model
mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah
debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.
[10]Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari
sistem benam[11] sampai
superkomputer,
[12] dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi
server web dengan aplikasi
LAMP-nya yang populer.
[13] Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen
GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk
distribusi Linux.
Pengucapan
Pada tahun
1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata
Linux:
“ | 'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt. Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus' minix menjadi linux. | ” |
Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.
[14][15] Tetapi, sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001
Revolution OS mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.
[16]Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].
Desain
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel.
Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan
shell dan
peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah
antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas
X Window System.
Antarmuka pengguna
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih
antarmuka baris perintah (
command line interface atau CLI) berbasis teks,
antarmuka pengguna grafis (
graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi
desktop).
Pada komputer meja,
GNOME,
KDE dan
Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,
[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas
X Window System (X), yang menyediakan
transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah
antarmuka baris perintah lewat sebuah
shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah
distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan
peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki
monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti
SSH atau
telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU
Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan
komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program
emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.
Pengembangan
|
Add caption |
Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi
bertipe Unix menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak bebas seperti halnya
Unix atau
Minix.
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada
kernel Linux dan komponen-komponennya yang
bebas dan
terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak
bebas dan
sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip
copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian
copyleft harus juga merupakan
copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum,
GNU GPL, adalah sebuah bentuk
copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari
proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar
POSIX,
[18] SUS,
[19] ISO dan
ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
[20]Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan
distribusi Linux.
Sebuah
distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan
aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.
Sebuah sesi baris perintah menggunakan
bash.
Komunitas
Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan.
Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang
Red Hat lakukan dengan
Fedora.
Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama
Kelompok Pengguna Linux (
Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas
Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan
IRC atau
newsgroup.
Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh:
LinuxQuestions.org dan forum
Gentoo. Distribusi Linux memiliki
milis dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux.
Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu
Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan.
Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas.
Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan
GNU dalam
proyek GNU.
Majalah Linux cetakan umumnya memiliki
cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.
[21][22]Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk
Dell,
IBM,
HP,
Sun Microsystems,
Novell, dan
Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu
simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.
Pemrograman di Linux
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk
Perl,
Ruby,
Python dan
bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah
C# dengan proyek
Mono yang disponsori oleh
Novell, dan
Scheme. Sejumlah
Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (
HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti
Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah
GNOME dan
KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan
GTK+ dan
Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk
Integrated development environment terdapat
Anjuta,
Code::Blocks,
Eclipse,
KDevelop,
Lazarus,
MonoDevelop,
NetBeans, dan
Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah
Vim dan
Emacs.
[23]Penggunaan
Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di
komputer meja dan
peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan
arsitektur komputer,
sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan
aplikasi waktu nyata, atau lingkungan
desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya
perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.
[24]Komputer meja
Kebanyakan
distribusi Linux menyediakan sebuah program untuk melihat daftar ribuan
perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak ada seorangpun yang menambahkan
virus atau
spyware ke program-program tersebut.
Banyak
perangkat lunak bebas yang populer di
Windows seperti
Pidgin,
Mozilla Firefox,
OpenOffice.org dan
GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga semakin bertambah
[31] seperti
Adobe Flash Player,
Acrobat Reader,
Matlab,
Nero Burning ROM,
Opera,
RealPlayer, dan
Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows seperti
AutoDesk Maya, Softimage XSI dan
Apple Shake.
CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka
Wine yang dapat menjalankan versi lama dari
Microsoft Office dan
Adobe Photoshop.
Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan
[32][33]
Hak cipta dan merek dagang
Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan
GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”
[34] Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan
GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem
X Window System menggunakan
MIT License.
Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam
manajemen hak digital (Inggris:
Digital rights management).
[35][36]Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap
Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa
distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma
model biaya konstruktif (Inggris:
Constructive Cost Model), penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
[37]Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan
bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti
C++,
Assembly,
Perl,
Python,
Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.
[37]Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0.
[38] Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.
Di Amerika Serikat,
Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi
komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim trademark
Linux adalah hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.
Distribusi Linux
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (
shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (
libraries),
kompilator, dan
penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari
BSD dan sistem grafik-X (
X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi Linux :